Jodoh, bagian kecil dari Kamma.

Hitam - Putih.
Teka-teki Jodoh
**情有独钟**


Dahulu kala di sebuah desa nelayan terpencil, tersembunyi , bernama 四角巴, (Pulau 4 sudut).
Di Kala itu langit sangat dekat dengan bumi, warga di sana hidup dengan harmonis, semua masyarakat mengenal karma dengan baik dan semuanya rata-rata sangat bijaksana*.

Di salah satu sudut pulau, ada seorang pria bernama Apin, sebaya kita, 40an, sedang melihat putrinya yang sedang memilah hasil tangkapan ikan yang tidak seberapa.

Dari jauh berjalan pelan mendekat seorang pria bernama Eka, temannya yang cukup berada, yang telah membantunya beberapa kali memodalin perbekalan melautnya.

Melihat temannya dari kejauhan, Apin tahu ada yang sedang mengganggu pikiran temannya Eka, mungkin masalah perjodohan putranya.
Begitu juga Eka yang jadi mempercepat langkahnya karena melihat gaya tubuh temannya Apin yang sedang merenung, pasti sedang pusingin timbunan utangnya.

Kedua saling menyapa dengan gayanya masing-masing sama akrabnya.
Percakapan pun dimulai Eka yang dari kejauhan melihat hasil tangkapan Apin yang tidak seberapa.
E: sudah Bro, jangan pusing... tetap semangat!!💚
A: Iya bro... tetap saja ada yang dipusingkan oleh kita. Let it Be, bro...masing-masing anak punya Rezekinya masing-masing.

Keduanya saling menghibur.  Rezeki hasil tangkapan ikan teman sebelah Apin berkali-kali berlimpah, namun apin sudah berkali-kali dan ini udah masuk tahun ke-7 jumlah uang yang dia pinjam dari Eka, tidak berkurang , bahkan bertumpuk.
Yang Jadi beban pikiran Apin.
Eka yang mengetahui sifat Apin, tetap memberikan semangat jua tidak mengungkit utang, bahkan tetap mendukung Apin untuk terus berusaha.

Begitulah Percakapan kedua teman ini yang sama-sama ngerti dan sadar inilah cobaan hidup temannya, sesuai karma perbuatan masing-masing manusia.

Obrolan kedua teman akrab ini rupanya disimak oleh pak tua Oki, kepala pengurus BangLiao pak Apin, yang dengan pelan dan bijaksana juga memasuki obrolan kedua sahabat dan mengusulkan sebuah ide yang bisa menghapus kegundahan kedua sahabat itu, yang bisa menghapus utang Apin dan berpeluang menyelesaikan masalah perjodohan putra Eka; dan ide itu diterima dengan baik oleh Apin dan Eka, juga putrinya Apin,panna.

Ide itu yaitu, menjadikan putri Apin, Panna sebagai menantu Eka lewat suatu sayembara dengan maksud menyerahkan keputusan ke tangan Langit atau Takdir.

Di sayembara itu, Panna, yang sehari-hari membantu ortu, selain patuh juga bijaksana, Panna, sesuai arti namanya; akan mengambil 1 batu dari wadah tertutup, berisi batu hitam dan batu putih, dan diadakan di lapangan di samping Hutan, tempat pertemuan warga.

Jika Panna mengambil batu putih, Panna akan dinikahkan dengan putra Eka dan hutang bapaknya dihapuskan.
Jika Panna mengambil batu hitam, Panna tidak perlu menikahi putra Eka dan hutang bapaknya juga dihapuskan.

Singkat cerita hari sayembara pun tiba. Kedua Ortu dan tokoh masyarakat serta putra Eka dan Panna juga sudah tiba ditempat. Hadir juga warga menyaksikan sayembara itu.

Timbul niat Eka untuk menguji kebijaksanaan Panna, yang bijaksana, bakal calon menantunya,... Eka memasukan 2 batu putih ke dalam wadah tersebut dan dengan sengaja saat menaruhnya di posisi terlihat oleh Panna, putri Apin.

Dengan dasar kepercayaan dan kebijaksanaan yang memang ada di masyarakat kala itu...
Acara sayembara dimulai tanpa mengecek isi wadah tertutup.

Pertanyaannya, bagaimana cara Panna yang bijaksana ini menyelesaikan masalah ini tanpa menyinggung Eka dan Acara sayembara tetap berlangsung, sebagai salah satu cara membantu menghapus utang yang selama ini memang membuat gundah bapaknya,Apin. Dan Juga dia tidak perlu menikah dengan putra Eka yang belum dia kenal, jua calon mertua yang berkesan egois itu?

😉

Comments

Popular posts from this blog

ZEN

Saddha * Ketidakkekalan dan Keyakinan

正见 * Usaha Benar * Pandangan Benar * 正精进